hidup bagai dilanda gelombang ,
sekejap nama tinggi dijulang ,
sebentar tersungkur di injak orang ,
usahlah kau cuba sembunyikan ,
apa yang tersirat di hatimu itu ,
hidup ini sungguh menyeksakan ,
derita terbayang di wajahmu .
agamaku ,
seharusnya kau merdeka ,
bangsaku berhak memerintah ,
baru kekayaan dapat sama rata ,
tidak menjadi milik penjajah ,
kerana itu ,
kita harus terus berjuang ,
biar apapun yang akan terjadi ,
tiada perjuangan tanpa pengorbanan ,
itulah pejuang yang sejati .
patah sayap bertongkat paruh ,
pemimpin harus berani ,
menghadapi dan mengemukakan kenyataan ,
musuh ditentang dengan tabah hati ,
demi menegakkan yang benar .
" menegur bukan bererti melawan ,
kita sekadar berterus - terang ,
saya bukan bekerja dengan tuan ,
saya rakyat baginda sultan. "
marah kami membara ,
jangan ditindas sesuka hati ,
biarkan yang patah tumbuh ,
yang hilang berganti ,
pengakuan bersungguh - sungguh ,
cintaku memang abadi .
mari kita bina semula ,
istana yang terpusara ,
kita cipta bahagia ,
hidup bersama .
DUDUK BERTAKHTA DIPELAMIN YANG INDAH ,
DIRENJIS SI AIR MAWAR ,
DENGAN JAMPI SERAPAH ,
SEPASANG PENGANTIN BERSANDING ,
SEPADAN INDAH SETANDING ,
KASIH SAYANG TERJALIN ,
DIRENJIS - RENJISLAH RENJIS ,
DI TENGAH MAJILIS AIR MAWAR DIRENJIS ,
KATANYA UNTUK JADI PENAWAR .
selat melaka lautnya tenang ,
banyak berlabuh perahu bugis ,
alahai damaklah sayang ,
tidaklah boleh ku kenang - kenang ,
kalau di kenang tentu menangis .
bangsa yang miskin hidupnya berpecah ,
jadi satu dan menyusun langkah ,
dengan pimpinan yang begitu tabah ,
terbentuk menjadi sakti yang gagah .
dalam jalanan bekalkan diri ,
waktu isyak akan menghampir ,
kepada Allah pohonkan restu ,
dengan Bismillah ketuklah pintu ,
jangan jalan kosong sendiri ,
buatlah khidmat kepada diri ,
buatlah jasa kepada agama ,
ada syahid pelbagai rupa .
tiang terdiri layar berkembang ,
kalau angin bertambah kencang ,
kemudi iman janganlah pincang ,
di laut taqwa malam dan siang ,
jalan yang lurus harus di cari ,
syaitan bertepuk jangan menari ,
jangan utama sayang berpeterana ,
tilam bersulam bunga kencana .
pegang teguh kepada Al-Quran ,
kita musafir dalam perjalanan ,
untuk sampai ke maqam yang di tuju ,
kepada Allah tawakal dan redha ,
ke jalan Allah wajib berkhidmat ,
peradaban Islam yang penuh rahmat ,
pegang teguh pada hakikat ,
kasih Allah ialah makrifat .
sumber : koleksi sisipan antologi teks komsas ' DIRGAHAYU BAHASAKU '
sekejap nama tinggi dijulang ,
sebentar tersungkur di injak orang ,
usahlah kau cuba sembunyikan ,
apa yang tersirat di hatimu itu ,
hidup ini sungguh menyeksakan ,
derita terbayang di wajahmu .
agamaku ,
seharusnya kau merdeka ,
bangsaku berhak memerintah ,
baru kekayaan dapat sama rata ,
tidak menjadi milik penjajah ,
kerana itu ,
kita harus terus berjuang ,
biar apapun yang akan terjadi ,
tiada perjuangan tanpa pengorbanan ,
itulah pejuang yang sejati .
patah sayap bertongkat paruh ,
pemimpin harus berani ,
menghadapi dan mengemukakan kenyataan ,
musuh ditentang dengan tabah hati ,
demi menegakkan yang benar .
" menegur bukan bererti melawan ,
kita sekadar berterus - terang ,
saya bukan bekerja dengan tuan ,
saya rakyat baginda sultan. "
marah kami membara ,
jangan ditindas sesuka hati ,
biarkan yang patah tumbuh ,
yang hilang berganti ,
pengakuan bersungguh - sungguh ,
cintaku memang abadi .
mari kita bina semula ,
istana yang terpusara ,
kita cipta bahagia ,
hidup bersama .
DUDUK BERTAKHTA DIPELAMIN YANG INDAH ,
DIRENJIS SI AIR MAWAR ,
DENGAN JAMPI SERAPAH ,
SEPASANG PENGANTIN BERSANDING ,
SEPADAN INDAH SETANDING ,
KASIH SAYANG TERJALIN ,
DIRENJIS - RENJISLAH RENJIS ,
DI TENGAH MAJILIS AIR MAWAR DIRENJIS ,
KATANYA UNTUK JADI PENAWAR .
selat melaka lautnya tenang ,
banyak berlabuh perahu bugis ,
alahai damaklah sayang ,
tidaklah boleh ku kenang - kenang ,
kalau di kenang tentu menangis .
bangsa yang miskin hidupnya berpecah ,
jadi satu dan menyusun langkah ,
dengan pimpinan yang begitu tabah ,
terbentuk menjadi sakti yang gagah .
dalam jalanan bekalkan diri ,
waktu isyak akan menghampir ,
kepada Allah pohonkan restu ,
dengan Bismillah ketuklah pintu ,
jangan jalan kosong sendiri ,
buatlah khidmat kepada diri ,
buatlah jasa kepada agama ,
ada syahid pelbagai rupa .
tiang terdiri layar berkembang ,
kalau angin bertambah kencang ,
kemudi iman janganlah pincang ,
di laut taqwa malam dan siang ,
jalan yang lurus harus di cari ,
syaitan bertepuk jangan menari ,
jangan utama sayang berpeterana ,
tilam bersulam bunga kencana .
pegang teguh kepada Al-Quran ,
kita musafir dalam perjalanan ,
untuk sampai ke maqam yang di tuju ,
kepada Allah tawakal dan redha ,
ke jalan Allah wajib berkhidmat ,
peradaban Islam yang penuh rahmat ,
pegang teguh pada hakikat ,
kasih Allah ialah makrifat .
sumber : koleksi sisipan antologi teks komsas ' DIRGAHAYU BAHASAKU '
No comments:
Post a Comment