hari ini,,
aku menyusun hidup,
hari ini,
aku menyusun kata,
hari ini,
aku menyusun kasut.
tetapi,
ia tetap hilang,
tetapi,
ia tetap pergi,
tetapi,
ia tetap tidak mahu ada.
garangnya suara yang menindas,
misi masih berpacuan,
peliknya mereka bercengkerama,
aneh lagi reaksi yang terserlah,
seperti rapi,
pantai umpama api,
darah umpama laut,
kejam umpama harta,
keji umpama agama.
dia yang bengis,
mirip harimau,
yang misteri,
kadang-kadang ada,
kadang-kadang pergi,
mencari diri.
aku terlena,
bersama bayu malam,
yang pekat,
tak pernah susut,
deritanya.
aku menyusun hidup,
hari ini,
aku menyusun kata,
hari ini,
aku menyusun kasut.
tetapi,
ia tetap hilang,
tetapi,
ia tetap pergi,
tetapi,
ia tetap tidak mahu ada.
garangnya suara yang menindas,
misi masih berpacuan,
peliknya mereka bercengkerama,
aneh lagi reaksi yang terserlah,
seperti rapi,
pantai umpama api,
darah umpama laut,
kejam umpama harta,
keji umpama agama.
dia yang bengis,
mirip harimau,
yang misteri,
kadang-kadang ada,
kadang-kadang pergi,
mencari diri.
aku terlena,
bersama bayu malam,
yang pekat,
tak pernah susut,
deritanya.
No comments:
Post a Comment