Mendongak ke langit mencongak hari ,
membilang budi mengerat pekerti ,
mencipta ilusi mencuit nurani ,
menyingkap pelangi menyanggah yang islami ,
merunguti igauan memanah sejati .
turun ke bumi menyaksikan sendiri ,
pertelingkahan peribadi yang jadi paksi ,
esok kita akan kembali berdiri ,
mencari jalan azali ,
deria yang tidak selalu mentaati janji ,
akan segera menongkah suci ,
kerana perjalanan yang belum bertepi ,
namun demikianlah ombak yang sering memberi ,
demi tuhan ia akan datang lagi ,
menjadi perencanaan dan panduan sekalian kami ,
yang masih di persada mimpi .
sedang elok dia menjemputku untuk menyanyi ,
dengan lagu-lagu yang berbahasa berupa begini ,
lalu menjadi saksi perdebatan hebat kisah perit dua lelaki ,
agar menutup tirai peradaban yang dikaluti ,
biarkan saja mereka itu terus berlari ,
sehingga ketemu apa yang abadi ,
lantas bahagia tidak terperi ,
kerana pulang ke alam syurga yang Dia beri menanti .
setiap pertiwi pasti diuji ,
setiap genderang pasti berbunyi ,
kerana sang puteri yang masih berona dalam api ,
memilih kasih menyarung sepi .
Sedang enak menuai kasih ,
awan mendung tiba menggegar karya cinta yang bertasbih gigih ,
mungkinkah termakbul leretan yang bebertih ,
apatah pula si canggung yang sedang giat berlatih bertatih ,
kalaupun cepat waktu beralih ,
biarkanlah seperti dulu mereka datang bersilih - silih ,
Kerap benar menanti si keris patih ,
tetapi murka durhaka usang berdurjana berbaki masih ,
kaki melangkah ringan kerana berhajat meraut selasih ,
malangnya syair berona putih memutih ,
hendak di rayu nama insan terpilih ,
apakah pula nanti akibatnya hati yang takkan pulih ?
melerai sakti , menyimbah bakti ,
semoga berjasa sampai ke tua .
Sesungguhnya ,
negeri yang penuh iman itu letaknya ,
hanya di sana .
membilang budi mengerat pekerti ,
mencipta ilusi mencuit nurani ,
menyingkap pelangi menyanggah yang islami ,
merunguti igauan memanah sejati .
turun ke bumi menyaksikan sendiri ,
pertelingkahan peribadi yang jadi paksi ,
esok kita akan kembali berdiri ,
mencari jalan azali ,
deria yang tidak selalu mentaati janji ,
akan segera menongkah suci ,
kerana perjalanan yang belum bertepi ,
namun demikianlah ombak yang sering memberi ,
demi tuhan ia akan datang lagi ,
menjadi perencanaan dan panduan sekalian kami ,
yang masih di persada mimpi .
sedang elok dia menjemputku untuk menyanyi ,
dengan lagu-lagu yang berbahasa berupa begini ,
lalu menjadi saksi perdebatan hebat kisah perit dua lelaki ,
agar menutup tirai peradaban yang dikaluti ,
biarkan saja mereka itu terus berlari ,
sehingga ketemu apa yang abadi ,
lantas bahagia tidak terperi ,
kerana pulang ke alam syurga yang Dia beri menanti .
setiap pertiwi pasti diuji ,
setiap genderang pasti berbunyi ,
kerana sang puteri yang masih berona dalam api ,
memilih kasih menyarung sepi .
Sedang enak menuai kasih ,
awan mendung tiba menggegar karya cinta yang bertasbih gigih ,
mungkinkah termakbul leretan yang bebertih ,
apatah pula si canggung yang sedang giat berlatih bertatih ,
kalaupun cepat waktu beralih ,
biarkanlah seperti dulu mereka datang bersilih - silih ,
Kerap benar menanti si keris patih ,
tetapi murka durhaka usang berdurjana berbaki masih ,
kaki melangkah ringan kerana berhajat meraut selasih ,
malangnya syair berona putih memutih ,
hendak di rayu nama insan terpilih ,
apakah pula nanti akibatnya hati yang takkan pulih ?
melerai sakti , menyimbah bakti ,
semoga berjasa sampai ke tua .
Sesungguhnya ,
negeri yang penuh iman itu letaknya ,
hanya di sana .
No comments:
Post a Comment