Sunday, January 22, 2012

fikiran yang berfikir

TO OUR POLITICAL ACTOR OF THE SOCIETY : a contradiction act of faith

ilmu itu adalah corak yang dicorakkan oleh KITA.lantas...

kegilaan yang menggila , 
rasukan yang meracau tanpa hala ,
akan sesatkah kita dalam kesesatan yang menyesatkan ?
sangat sesak jiwa yang tersekat - sekat akibat haluan yang disukat - sukat ,
ikutan iblis kian keramat , 
hasutan sang dajjal bertambah hebat ,
namun tidak mungkin hilang islam kerana tugas yang alami , 
tidak mungkin pudar  sanubari islam yang dipertaruhkan .

masih jauh semangat islam yang hendak dikobarkan , 
sejauh langkah yang dihayun demi ikatan yang tetap ikhwan lagi abrar ,

apakah ada erti kecewa di tangkai hati seorang pejuang agama , bangsa dan negara ?


bukankah agama kita yang addin ada menceritakan ,
tentang kupu-kupu bangsa dan pengesan negara ?





Sunday, January 15, 2012

jiwa pada alam nasyrah

akan datang kehidupan yang dikemudikan akan jadi lebih kritis ,
masa depan adalah sumbangan yang jelas , 
kisah lampau tidak berpedoman , 
persoalan sekadar beban pengutus hasrat , 
benarkah si luncai pernah terjun ke air membawa labu - labunya ?
semoga takkan terhapus semua impian dan harapan kita yang asing .

rentetan puisi yang berpujangga ,
tidak pernah menghampakan fiesta yang bagai buih di lautan .


Thursday, January 12, 2012

politik : LELAKI , SUAMI & SAHABAT

akibat pertengkaran yang menjadi-jadi ,
puisi kian tercemar ,
gurindam semakin terhakis ,
kata bertambah usangnya ,

kabut kian melingkup ,
janji kembali berantakan ,
hati bukan pegangan ,
kekerapan jadi tanggungan .

keindahan semakin terancam ,

fenomena sempat sampai jadi berkocakan ,
ilham jadi tergadai di caci malapetaka yang gamat merusuh ,
khatulistiwa seakan terbenam di karangan itu ,
sedang apresiasi mencetak kebahagiaan yang merapi ,
hasutan mencipta pelbagai anutan karut !

Monday, January 9, 2012

KELAS SOSIAL DAN MATAWANG DUNIA

Halusinasi yang membujang ,
ingatan yang berilusi fantasi ,
fobia yang menghina diri , 
trauma yang membida perjalanan ,
ucapan bersuara ,
tapi lali menghadapi para penontonnya ,
pengemudi kerusi - kerusi kuasa masih enak membuai ,
membela agenda yang dikuatkuasakan ,
dengan lantang tapi bisu ,
eksplorasi kian parah dimomok sogokan kosong ,
pencinta bukan penguasa ,
pencacai bukan penunggu belaka , 
tapi mereka di ruang yang kurang berpotensi .


belum lagi mengira sahabat dan rakan sepejabat ,
itu sahaja yang digalakan dalam keberadaan ,
yang rata tapi berlumpur ,
impian kita , impian jelata yang melata ,
banyak tangan yang terpancung akibat duka merana , 
banyak tujuan yang terkesima akibat terpana ,
banyak hati yang terdera tak tentu hala ,
masih kita bertanya mengapa ?
masih kita menipu mencari yang termampu ?
fikiran berkecamuk kerana berkurang ajar pada ilmu .


Percaya pada ilmu , 
percaya pada kepercayaan ,  
tugas berserakan , entah apa habuan ?
lalu apa ?
kesat , pelat lagi kelat ,
citarasa dunia yang kini begini memerhati .


esok entah apa lagi percaturan ,
yang perlu ada untuk dikemukakan ,
mungkinkah tanpa sunyi ?
atau terus dinyalakan sepi itu ?
tanpa menyendiri , masih berbunyi sangsi ?
yakini diri atau berbicara basi ?
sebegitu banyaknya persoalan di jiwa ,
daripada sini sampai ke sana ,
belum ada bezanya ,
persepsi mencecah kewibawaan yang tersasar ,
ujian ini masih terhitung ,
pergerakan musuh telah jadi terkenal ,
NAH ! biarkan angin bawa ia terbang bersama masa ,
di udara yang kagum ,
di balik awan yang senja merah itu ,


Reputasi masih di ufuk demokrasi ,
penyelesaian yang radikal amat mencurigakan KITA , 
kebimbangan di mana sahaja ,
keamanan bercanggah dalam pegangan yang satu ,
ancaman belum terlihat melampau ,
sungguh malang kerana semakin hampir ke situ , 


KITA masih jauh bersempadan dusta dunia yang menipu .



Sunday, January 1, 2012

piagam keDEWASAan

antara logika dan kepalsuan ,
antara kepesatan yang lagha , 
antara pengkhianatan yang jitu ,
antara gerhana yang menjadi ,
antara omongan dan kepengapan yang kalut .

semuanya kerana sensasi ,
dalam suasana yang dimanifestasikan hikmahnya ,
taklukan yang menggenggam menjadi semakin kacau ,
dalam pada masa tetap mengingkari zaman yang padu ,
membiarkan petualang menyemai di sukma .