menanti esak tangis dan deraian duka itu berlaku dan terus
berlaku ,
kita jadi nanar kerana sentiasa dalam pelukan sembarangan itu ,
tapi kita tidak pernah ragu ,
sedangkan kita selalu resah ,
tapi mereka masih merapati usai sungai muzika yang sesalju
di sana ,
hari semakin terluka ,
tapi kita biarkan saja mereka menghuni bumi ,
tapi kita biarkan saja lirikan memanggil lalu menjauh .
kenapa kita jadi begitu ?
selalu menurut perintah siapa yang apa ?
lalu bagaimana ?
sehinggakan setiap waktu masih jadi pertaruhan yang mengabadikan .
berlaku ,
kita jadi nanar kerana sentiasa dalam pelukan sembarangan itu ,
tapi kita tidak pernah ragu ,
sedangkan kita selalu resah ,
tapi mereka masih merapati usai sungai muzika yang sesalju
di sana ,
hari semakin terluka ,
tapi kita biarkan saja mereka menghuni bumi ,
tapi kita biarkan saja lirikan memanggil lalu menjauh .
kenapa kita jadi begitu ?
selalu menurut perintah siapa yang apa ?
lalu bagaimana ?
sehinggakan setiap waktu masih jadi pertaruhan yang mengabadikan .
No comments:
Post a Comment